Pages

Sabtu, 14 April 2012

Inspiring Person

RAJUTAN KALIMAH UNTUK GURUKU….
                                                              Musafir Es
Pagi ini, seperti biasa celoteh si ayam dan kumandang adzan subuh membangunkanku dari malam panjang,
Terasa berat sekali tubuh ini untuk beranjak dari pembaringan,
Namun segera kulawan rasa malas itu. Aku beranjak dari pembaringanku dan bergegas mengambil air wudzu, menunaikan kewajibanku sebagai hamba…

Sehabis berdo’a,, kuhempaskan lagi tubuh ini diatas pembaringan, sejenak…kuarahkan pandangan mata ini kesudut kamar.
Terpampang jelas disana, satu stel seragam putih abu-abu tergantung lepas, dengan hiasan dasi dilehernya.
Kupandangi dengan tatapan tajam seragam itu, dan tak sejengkalpun terlepas dari pandanganku.

Segera kuberdiri dan kuraih seragam itu,
Perlahan kuusap dengan kedua tangan ini hingga kuterdiam dibuainya…
Terbesit beribu-ribu kata dalam angan, yang ingin kuungkapkan kepadanya, namun serasa kelu lidah ini,,
Ahhh udahlah,,,mungkin sekarang belum saatnya…gumamku lirih dan ku letakkan kembali seragam itu,

Kupandangi jam dinding dikamarku, tak terasa waktu menunjukkan pukul 06:00…
Bergegas ku bersihkan diri, sarapan, kukenakan seragam itu ditubuhku dan langsung kumenuju Ayah Ibu untuk berpamitan…Tak lupa kucium tangan dan pipinya sambil berucap salam mohon doa restu…
Kulangkahkan kaki ini menuju Sekolah, tempat dimana aku menuntut ilmu.
Kuhirup udara pagi itu, terasa begitu sejuk dan damai… Disepanjang jalan kusaksikan hiruk pikuk orang-orang memulai aktivitasnya,

Selang beberapa waktu, tibalah Aku di Sekolah. Segera Ku menuju ke kelasku. Pagi itu, Sekolah masih begitu sepi karena belum banyak siswa yang datang.
Sesampainya ku di kelas, Aku hanya sendiri dan termenung…Sembari menunggu teman yang datang,
Kuambil pena dan secarik kertas putih dari dalam tasku. Perlahan jemariku mulai menari-nari diatas kertas dan kutulis bait-bait kalimah…

“Seiring berlalunya waktu,
Tak terasa, kini tiga tahun sudah aku duduk di bangku ini.
Begitu banyak cerita yang telah terukir…
Begitu banyak kisah yang telah tertulis…
Senyum dan canda, tawa dan duka senantiasa mewarnai hari-hari kami…
Rasa kasih sayang, rasa saling berbagi, dan waktu kebersamaan yang telah kami habiskan bersama mungkin akan segera berakhir…
Tak ingin rasanya berpisah ...

Disela-sela anganku, teringat akan sebuah sosok yang begitu mulia…
Sosok itulah yang selama ini menemani kami belajar, membimbing kami meraih mimpi, mendidik kami budi pekerti, mengajarkan kami ilmu,
Sosok itulah yang selama ini tak pernah lelah menasehati kami saat kami tersalah, mengingatkan kami saat kami terlupa, ikut tersenyum saat kami bahagia, menghibur kami saat kami sedih, membangkitkan semangat kami saat kami terjatuh, mengajari kami berani saat kami takut, memberi kami tahu saat kami tak tahu…
Sosok itulah yang selama ini dengan ikhlas memberikan cinta, kasih, dan sayangnya pada kami…

Alangkah bodoh dan naifnya diri ini yang sering menggerutu dibelakangnya, sering mengatakan perkataan-perkataan kotor yang tak semestinya kuarahkan kepadanya, Mengatakan mereka bodoh, kampungan, tak pernah mau mengerti apa yang diinginkan anak-anaknya…bahkan tak jarang lidah ini menghujat dan mencelanya…
Betapa kejinya diri ini…

Seiring berlalunya waktu, kami pun belajar untuk mengerti, kami terus belajar untuk memahami, dan baru sekarang ini kami temukan jawabnya…bahwa sosok yang mulia itu bernama “GURU”.

Seorang Presiden, orang nomor satu di negeri ini takkan bisa jadi presiden tanpa jasa seorang Guru, seorang menteri takkan pernah mampu jadi menteri tanpa jasa seorang Guru, seorang Jenderal tak kan pernah bisa jadi Jenderal tanpa jasa seorang Guru, dari seorang Uztad hingga Kyaipun tak pernah luput dari jasa-jasa mereka. .
Ya Tuhan…begitu banyak salah dan dosa kami terhadap mereka…
Disaat-saat akhir menjelang perpisahan kami ini, tak banyak yang ingin kami sampaikan kepada beliau…

Guruku…
Kami tak tahu harus bicara apa,,kami hanya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu atas kesalahan-kesalahan kami selama ini. Dan dalam kesempatan kali ini,,kami ingin mengungkapkan isi hati kami…

Adapun selama ini kami berbuat salah, ingin kami tak lain adalah agar Engkau menunjukkan kami kebenaran,

Adapun selama ini kami berkata bohong, ingin kami tak lain hanyalah agar engkau mengajarkan kami kejujuran…

Sering pula kami marah dan mengeluh, ingin kami adalah tak lain agar Engkau mengajarkan kami kesabaran dan keikhlasan…

Sering pula Engkau menjumpai kami menangis karena kesedihan, ingin kami tak lain hanyalah agar engkau mangajarkan kami ketabahan,

Tak jarang pula kami datang terlambat ke Sekolah, ingin kami tak lain hanyalah agar engkau mengajarkan kami kedisiplinan dan menghargai waktu,

Lidah ini sering kami gunakan untuk menggunjing dan berkata kotor, ingin kami adalah tak lain agar engkau mengajarkan kami perkataan yang baik,

Acap kali kami bertengkar dengan teman, ingin kami tak lain hanyalah agar Engkau mengajarkan kami makna persahabatan,

Seringpula kami bertingkah laku kasar tak lain hanyalah agar engkau mengajarkan kepada kami kelembutan dan budi pekerti yang baik,

Kadang pula kami berpakaian tak rapi, tak lain ingin kami hanyalah agar engkau mengajarkan kami kesopanan,

Sering pula kami menentang pendapatmu, tak lain ingin kami adalah agar engkau mengajarkan kami tentang bagaimana cara menghargai pendapat orang lain…

Bahkan tak jarang pula kami berbuat yang melampaui batas, tak lain hanyalah agar engkau memberikan perhatian kepada kami, menegur kami, mengingatkan kami, menasehati dan membimbing kami…
Dan masih banyak lagi kesalahan serta kekurangan kami selama ini…


Guruku…
Semua itu kami lakukan bukan semata-mata karena kami benci kepadamu.
Semua itu kami lakukan bukan berarti kami tak menghormatimu. Kami sangat membutuhkan perhatian, cinta, kasih dan sayangmu sebagai orang tua kami di sekolah ini. Begitupun kami adanya…meski banyak sekali tingkah laku yang selama ini membuat sedih Guruku, menjengkelkan Guruku, bahkan menyakitkan hati Guruku …
Jauh dilubuk hati kami tertanam rasa hormat, rasa kasih dan sayang kami kepadamu. Kami sayang Guruku, Kami cinta Guruku, dan Kami sangat bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugerahnya melalui Engkau…

Pada kesempatan ini pula, kami ingin sampaikan ucapan beribu-ribu terimakasih kepada Guruku… Atas jasa-jasamu, perhatianmu, nasehat-nasehatmu, kebaikan-kebaikanmu, terlebih kasih sayang yang telah Engkau curahkan kepada kami selama ini..

Kami anakmu…tak kan pernah bisa membalas semua itu…
Kami hanya bisa berdoa semoga Guruku senantiasa diberi kesehatan, semoga Guruku tak pernah lelah dalam mendidik dan menasehati anak didikmu, Engkau adalah pahlawan kami…dan tetaplah menjadi pahlawan bagi negeri ini.
Tak lupa, doakan kami anak-anakmu agar bisa menjadi manusia yang berbakti dan bisa bermanfaat bagi diri, orang tua, bangsa dan agama serta bermanfaat bagi sesama..
Akan kami kenang selalu jasa-jasamu, semoga semua yang pernah engkau berikan, bisa menjadi bekal kami dikemudian hari…

Guruku…sekali lagi maafkan kami dan terimakasih kami ucapkan kepadamu, Semoga Tuhan membalas semua jasa-jasamu…Amin

Kami anak didikmu… sayang dan cinta kepadamu……..wahai GURUKU….

1 komentar: