"Hidup tak pantas dengan sekedar kata keluhan "
anumaru
Teramat sangat untuk teman-teman tercinta, Hidup itu bukan sekedar sebuah penyesalan yang akan membuat kita lemah. Hidup adalah sebuah tongkat Nikmat Illahi yang harus kita jalani dengan sebaik mungkin. Terkadang sering kali kita baca status-status hujatan di Facebook,
Seperti status2 di bawah ini:
Mas Joko berstatus: ” Aduuch pusing jadwal kuliah sangat menyebalkan, dosen kiler pula”.
Mbak Jeni mbalas komentar: “Haaha..syukurin loh.. Untung aku ga ambil dosen itu”
Mas Juki komen : “Podo aku juga ngelu men”.. mumet nyrumpet..
Mas Luki comen: “Dosene kya setan” killereeee..anjritt
Mbak Jane ikut2 : “siapa-siapa dosen na”
Mas joko mbales : @jeni_asyeemmm... kapok nda’
@juki_kita senasin men.. galau ria
@luki_ lah kyo kuwe kan setane
@jane_ kuwe ketinggalan zaman ga reti gosip baru
Asstaqfirualloh, Betapa kita lupa bahwa banyak anak-anak yang ingin sekali bersekolah sampai mendapat gelar sarjana, bahkan banyak di antara na yang putus sekolah di tamatan SD. Ada pula yang ingin sekolah tapi tanpa dana..Lagi pula dosen kita adalah orang yang teramat mulia untuk sekedar di hujat atau dimaki. Memang walaupun terkadang dosen galak pada kita, tapi itu semua kan demi kebaikan kita..agar kita rajin belajar , atau agar kita bisa memahami kesalahan untuk tidak kita ulangi lagi kemudian....Pernakah kita berfikir tentang hal ini??
Ada lagi status FB kya gini..
Mbak Anik berstatus: Siialllll...Aku kangen kamu...Aku ga bisa hidup tanpa mu..
Atau status Mas Jono: Aku galauuu tanpamu........huft :(
Wah ni lebih-lebih lagi status nya
Hadeww-hadeww...coba dech kita analisis pake ilmu pragmatic...hehee :)
Aku kangen kamu : berarti ada seseorang yang sedang di pikirkan..padahal dia hanya manusia, apakah pantas cinta kita terungkap dengan semudah itu .. Apakah pernah anda berpikir jika anda dapat terperangkap ke dalam zina..karena kita sekalian menyandarkan cinta kita bukan pada non-muhrim kita..Apakah kita berpikir Alloh tidak cemburu pada kita karena cinta Nya kita duakan dengan suatu ciptaan-Nya..Sok atuch pikir dech loe
Neh neh..status selanjutnya parah lagi “Aku ga bisa hidup tanpamu”
Lah-lah emang yang berikan hidup manusia.. :( bukan atuch.. Tapi Alloh kan.. ??
Liat status mas jono dech : “Aku galauu tanpamu..”
Mungkin sekarang kita sedang tren dengan kata “G_A_L_A_U ..
Padahal jika kita lihat kamus arti dari kata “GALAU” ini : tersiratkan keadaan yang sedang terguncang, Sedih atau Bingung dengan keadaan yang sedang kita alami..
Jah..kita ga pantas berlarut-larut dalam kata Galau ini masbrow, Hidup kita lebih berharga di banding dengan menyesali hidup kita atau mengeluh dengan kondisi kita.. PERCAYALAH masih banyak kegiatan yang lebih bermanfaat untuk menyenangkan hidup kita..Menyemangati hidup kita.
Sok atuch : Refresing dech dengan tadabur alam, atau nyari kajian ilmu yang bermanfaat bro.. otak fresh juga berpahala pula kan..
Hati-hati kawan jagan sampe kata-kata terjerumus dalam bentuk kufur nikmat..karena sebenar nya Alloh telah memberikan super banyak sekali nikmat yang bisa kita hitung lewat rumus matematika..
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan” (Ar-Rahmah)
Check ya : mulai dari kesempurnaan pada tubuh kita
Mulai dari kesehatan jasmani pada kita
Mulai dari ketenangan saat kita bisa tidur..
Mulai kita bisa bernapas..
Bisa makan dengan nikmat walaupun dengan lauk seadanya..
Bisa Tolabul ilmi.. Beridah pada Alloh..
Saat kita bisa melihat, mendengar, Berbicara dengan sempurna
Wah banyak dech ga ke itung.. coba dech kita pikir jikalau salah satu nikmat tersebut di cabut dari kita.. apakah kita masih sempat untuk mengeluh..................??
So intinya.. Hidup ga sempet untuk kita keluh kesahkan.. Nikmatilah dengan kata syukur..
 |
| syukurlah |
Dan belajarlah untuk menghargai kehidupan.
Alloh selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
Dan Tak pantas bila kehidupan hanya kita gunakan sebatas sambatan pada Alloh..Karena sebenarnya sejelek-jelek sambatan, keluhan sama dengan kufur Nikmat-Nya.
Dan ingatlah..seburuk-buruk balasan untuk orang yang kufur adalah NAR (NERAKA).
0 komentar:
Posting Komentar