Pages

Sabtu, 05 Mei 2012

hukum pacaran

PACARAN...KENAPA NGGAK BOLEH SIH ?? NGGAK GAUULLL AHHH.                                                                                                                             musafir Es


“Waahhh. . . .Kenapa sih,…kok islam melarang pacaran?? Begitu keluhan Bunga. Buat Bunga, ia melihat ada sisi positif yang bisa diambil dari pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah sangat penting agar masing-masing fihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan biasanya untuk memahami karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran lho!!).

Bunga menambahkan ,”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu, tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Enggak deh…!”
Kemudian ia menambahkan “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai disini..bay-bay!!, Mudahkan?”…hmm…

Bunga. . . tidakkah engkau melihat dampak buruk dari berpacaran ini, ketika masing-masing fihak memutuskan berpisah??...
Bunga apakah engkau yakin benar apabila “putus dari pacaran” hati ini tidak sakit? Benarkah hati ini bisa melupakan bekas-bekas dari pacaran itu?
Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama butiran air mata yang menetes??

Bila memang kita tanya semua wanita muslimah seusia Bunga (yang sedang beranjak dewasa) maka akan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif.
Jadi, jangan merasa aneh bila kita dapati mereka merasa malu dengan kawannya karena belum punya pacar!!.. Duh,..kasihan sekali…Ih gak gauulllll,,,Ketinggala Zaman Luuu. . .

Wahai ukhti muslimah…Mari kita tela'ah bersama dengan lebih dalam. Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga sebelah atau lingkungan sekitar ,siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari pacaran ini? Wanita bukan??..
Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda sedikit terbuka.
Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini.
Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng, bersenda gurau, ketawa ketiwi, saling memandang, dilanjutkan bergandengan tangan, saling berbagi kasih sayang, lalu setelah itu??
Atau mungkin ukhti ingi berdalih "cuma buat penyemangat aja kok. . .nggak neko - neko"
Apakah ukhti yakin. . .bisa menjaga diri dari setiap bisikan syetan yg selalu menyeru pada kesesatan, kemungkaran?

Mereka saling memuja disaat cinta, segala yg burukpun tampak baik, selepasnya. . Mereka saling mencaci saat benci, segala yg baik tampaklah buruk, dan berujung saling fitnah dan bermusuhan. . .putus sudah silaturahim diantara mereka. . .
Bukankah Ukhti sudah tahu, bahwa sesama muslim adalah saudara dan haram darahnya untuk saling menyakiti. . .

Siapa lagi . . .kalau bukan ulah makhluk yg bergelar SYETAN. Setan yg menjadikan indah pada pandangan manusia segala perbuatan yg buruk dan keji,
setan yg menjadikan yg haram tampak halal,,
setan yg menjadikan buruk tampak baik dan baik tampak buruk,
setan yg selalu membisiki dalam hati manusia apa apa yg ia senangi . . .berupa harta benda, tahta, perhiasan, emas, wanita, kemewahan dan segala gemerlapnya dunia sehingga kebanyakan manusia terjerumus dalam kesesatan. . .. .yg sebenarnya itu semua tak lebih dari sekedar tipuan. Tak lebih dari kesenangan kesenangan yg sesaat. . .dan berujung penyesalan yg kekal abadi, yg akan dibawa sampai mati, ,,belum lagi bagaimana ketika kita ditanya tentang semua itu,,,mau mengelak, mau menyesal? mau minta supaya dikembalikan ke dunia untuk beramal? Telat. . .tak ada gunanya penyesalan dihari itu. . .

Tentu saja setan akan terus berperan aktif. Syetan baru akan meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam dosa atau maksiat.
Pernahkah anda ,.. mendengar teman atau tetangga ukhti hamil di luar nikah?
Suatu klinik illegal untuk praktek aborsi penuh dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan kandungannya? Karena sang pacar lari langkah seribu atau tidak mau kedua orangtuanya tahu? Lantas mereka yg sudah dikuasai oleh syetan,,mencari jalan keluar yg sesat dan keji, kejam. . .bahkan tak sedikit pula seorang wanita belia yg tega mencekik leher sang bayi yg baru dilahirkan dari hasil perzinaanya hingga sang bayi mati? A'uzdubillah . . .
Pernahkah anda mendengar banyak sekali bayi tak berdosa dibuang dipinggir jalan, di tong sampah?
Atau pernahkah engkau membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum racun serangga karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya??
Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kaum hawalah yang banyak dieksploitasi dari ‘ajang pacaran ini?

Ukhti. . . andai kata kalian mengerti dan mau belajar,,,sungguh wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dan mulia di dalam Islam. Tidak percaya?? lihat hadits ini..
”janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita. Sehingga jadilah mereka wanita-wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya.

Selain itu, wanita memiliki pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Dialah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika ia berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap Muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu.

Untuk kaum laki-laki pun islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba simak hadits ini “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”(HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir)

Nah, jelas bukan mengapa islam melarang pacaran??
Bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita ataupun sebaliknya, maka islam telah menyediakan sarananya, yaitu ta'aruf (berkenalan), kithbah (meminang), dan menika, yg kesemuanya itu di cover dalam agama yg sempurna ini, ISLAM.
Karena islam Bukanlah agama yang kaku, maka islam menganjurkan kepada masing-masing fihak untuk saling berkenalan (ta’aruf).Tentu saja tidak berduaan,..harus ada pihak ketiganya. Setelah itu? Mengadakan Pinangan (KITHBAH) mengutarakan keinginannya, ,selamat bertanya tentang biografi calon pasangan anda, apabila kurang jelas, masih kurang yakin..Islam menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan pilihan yang mantap yang nantinya insya Allah akan berakibat baik bagi dunia dan akhirat kedua belah pihak.Setelah mantap dan yakin akan pilihannya..kuatkan azzam (tekad), dan Bismillah…MENIKAH..!!

10 komentar:

  1. Nama : Abdul Mukhlis
    Kelas : B

    Hukum Pacaran dalam Islam

    Kenapa ya Islam melarang pacaran? Bunga mengeluhkan permasalahan tersebut. Padahal pacaran merupakan penjajakan dua insan berlainan jenis sebelum menikah yang sangat penting agar masing-masing pihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya. Jadi, dengan pacaran kita akan lebih banyak tahu dan belajar. Tanpa pacaran, bagaikan membeli kucing di dalam karung. Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan, bila tidak ya cukup sampai disini saja atau putus. Itulah pacaran menurut pandangan Bunga. Bunga tidak melihat dampak buruk dari pacaran, memang kebanyakan wanita muslimah seusia Bunga (usia beranjak dewasa) akan melihat pacaran dengan sejuta nilai positifnya yang bersifat sementara.
    Mari kita telaah bersama dengan lebih dalam mengapa Islam melarang pacaran. Berdasarkan fakta yang ada, siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban dari keganasan pacaran ini? Wanita bukan?. Coba kita lihat akibat dari berpacaran ini. Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng, senda gurau, ketawa-ketiwi, saling memandang, dilanjutkan dengan bergandengan tangan, saling berbagi kasih, lalu setelah itu???. Mungkin ukhti berdalih bahwa pacaran adalah untuk penyemangat saja, nggak neko-neko. Padahal kita tidak bisa menjamin untuk menjaga diri dari setiap bisikan syaitan yang selalu menyeru pada kesesatan dan kemungkaran?
    Mereka saling memuja disaat cinta, segala yang buruk tampak baik, selepasnya. Mereka saling mencaci disaat benci, segala yang baik tampak buruk, berujung saling fitnah dan bermusuhan. Putus sudah silaturahmi diantara mereka, bukankah ukhti tahu bahwa sesama muslim adalah saudara dan haram hukumnya untuk saling menyakiti.
    Siapa lagi kalau bukan ulah makhluk bergelar syetan. Syetan yang menjadikan indah pada pandangan manusia segala perbuatan yang buruk dan keji. Syetan yang menjadikan yang haram tampak halal, yang buruk tampak baik. Syetan selalu membisiki hati manusia terhadap apa yang disenangi, berupa harta, tahta, perhiasan, emas, wanita, kemewahan agar manusia terjerumus di dalam kesesatan yang sebenarnya itu semua tidak lebih dari sekedar tipuan. Tidak lebih dari kesenangan sesaat dan berujung penyesalan yang kekal abadi dan akan dibawa sampai mati.
    Pernahkah anda mendengar teman atau tetangga ukhti hamil di luar nikah? Pernahkah anda mendengar banyak sekali bayi yang tak berdosa dibuang di pinggir jalan atau tong sampah? Atau pernahkah anda membaca berita seorang wanita belia nekat bunuh diiri hanya karena baru saja diputus oleh kekasihnya? Sadarkah kita bahwa sebenarnya kaum hawalah yang banyak dieksploitasi dari ajang pacaran ini?
    Andaikan para ukhti mengerti dan mau belajar, sungguh para wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dan mulia dalam islam. Dalam hadits dijelaskan bahwa “ Janganlah sekali-sekali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan perempuan itu bersama mahramnya” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad). Untuk kaum laki-lakipun Islam melarang menyentuh wanita yang bukan mahramnya. Simak hadits berikut ini “ Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani, dalam mu’jamul kabir).
    Itulah mengapa Islam melarang pacaran. Bila memang sesorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita dan sebaliknya, maka Islam telah menyediakan sarananya, yaitu ta’aruf (berkenalan), khitbah (meminang), dan menikah. Dalam berta’aruf tentu saja tidak berduaan, tetapi harus ada pihak ketiganya sebagai saksi. Setelah itu dilanjutkan dengan khitbah (meminang). Apabila dirasa sudah mantap dan yakin akan pilihannya, maka kuatkan tekad dan Bismillah menikah.

    BalasHapus
  2. Nama: Andri Riantoro Catur Utomo
    Nim : A310110056
    Hukum Pacaran Dalam Islam
    Kenapa ya islam melarng pacaran? begitu keluhan Bunga, ia melihatada sisi positif yang bisa diambil dari pacran ini. Pacaran atau menurutnya "penjajakan antara dua insan lain jenis sebelum menikah sangatpenting agar masing-masing fihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya. Bunga menambahkan 'jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu,ibarat membeli kucing dalam karung. Kemudian ia menambahkan bila suka dan serius ya menuju kepelaminan bila tidak ya sudah sampai disini saja. Bunga tidak melihat dampak buruk dalam berpacaran. Memang banyak wanita muslimah seusia bunga yang akan menemukan sujuta niali positif yang bersifat sementara. Mari kita telaah bersama dengan lebih dalam berdasarkan fakta yang ada, siapa sebenarnya yang menjadi korban keganasan dari pacaran ini? wanitalah yang banyak menjadi korbannya. Coba lihat akibat dari pacaran ini awalnya memang hanya bertemu, mengobrol, saling memandang, ketawa-ketiwi, berpegangan tangan setelah itu, dan cuma buat penyemangat dan tidak neko-neko. apakah ukhti yakin bisa menjaga diri dari setiap godaan syetan yang selalu menyeru dalam kesesatan. Mereka saling memuja disaat cinta, segala yang buruk tampak baik, selepas itu mereka saling mencaci, saling membenci, segala yang buruk tampak buruk, dan berujung fitnah, dan bermusuhan. Putus sudah silaturahmi diantara mereka. sudah kita ketahui bahwa didalam islam sesama muslim adalah saudara dan diharamkan darahnya untuk saling menyakiti. Siapa lagi kalau bukan syetan, Syetan yang menjadikan pada pandangan manusia segala perbuatan yang buruk dan keji. Syetan yang menjadikan yang haram tampak halal, syetan yang menjadikan yang buruk tampak baik dan yang baik tampak buruk, syetan yang selalu membisiki dalam hati manusia apa apa yang disenangi, berupa harta, benda, tahta, perhiasan, emas, wanita, kemewahan, dan segala gemerlap didunia, sehingga kebanyakn manusia terjerumus dalam kesesatan yang sebenarnaya itu tak lebih dari tipuan belaka. Tak lebih dari kesengsaraan yang sesat dan berujung penyesalan yang kekal abadi, yang akan dibawa sampai mati. Belum lagi bagaimana ketika kita ditanya tentang semua itu, mau mengelak, menyesal? mau diminta supaya dihidupkan kembali kedunia atau beramal? telat tak ada gunannya lagi peneyesalan dihari itu. Tentu saja syetan akan terus berperan aktif? Syetan baru akan meninggalkan keturunan adam ini setelah terjerumus dalam dosa atau maksiat. Pernahkah anda mendengar teman atau tetangga anda yang hamil diluar nikah? tak sedikit pula seorang wanita belia yang tega mencekik leher sang bayi yang baru lahir dari hasil perzinahan hingga sang bayi tak berdosa itu mati dengan sia-sia. Pernahkah anda mendengar banyak bayi tak berdosa dibuang dipinggir jalan, di tong sampah atau anda pernah mendengar berita seorang wanita belia menenggak racun serangga akibat diputus sang pacar. Sadarkah kita bahwa kaum hawalah yang banyak menjadi koban dari pacaran ini. Andai kita ketahui bahwa wanita muslimah kedudukanya sangat tinngi dan mulia di dalam islam. Lihat hadis ini "jangan sekali-kali seorang lelaki berduan dengan seorang wanita, melainkan seorang wanita itu bersamanya mahramnya" (HR.Bukhori, Muslimah dan Ahmad). Untuk kaum laki-laki islam melarang untuk menyentuh wanita yang bukan mahramnnya coba simak hadis ini " sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baikdari pada menyentuh wanita yang buakan halal baginya" (HR. Thabrani, dalam Mu'jamul Kabir. Jadi mengapa islam melarang pacaran. Bila memang seorang laki-laki ingi serius dengan menjalin hubungan dengan seorang wanita dan sebaliknya,islam telah menyediakan sarananya,yaitu ta'aruf (berkenalan), khitbah (meminang),dan menikah. Setelah itu dilanjutkan dengan Khitbah( meminang. Apabila dirasa sudah mantab dan yakin akan pilihannya, maka kuatkan tekad dan bismillah menikah.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Nama : PANJI DWI LESMANA
    Nim : A310 110 009
    Kelas : A
    HUKUM PACARAN
    Kenapa islam melarang pacaran ??? Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga sebelah atau lingkungan sekitar ,siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari pacaran ini? Wanita bukan??..
    Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda sedikit terbuka.
    Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini.
    Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng, bersenda gurau, ketawa ketiwi, saling memandang, dilanjutkan bergandengan tangan, saling berbagi kasih sayang, lalu setelah itu??
    Atau mungkin ukhti ingi berdalih "cuma buat penyemangat aja kok. . .nggak neko - neko"
    Apakah ukhti yakin. . .bisa menjaga diri dari setiap bisikan syetan yg selalu menyeru pada kesesatan, kemungkaran?

    Mereka saling memuja disaat cinta, segala yg burukpun tampak baik, selepasnya. . Mereka saling mencaci saat benci, segala yg baik tampaklah buruk, dan berujung saling fitnah dan bermusuhan. . .putus sudah silaturahim diantara mereka. . .
    Bukankah Ukhti sudah tahu, bahwa sesama muslim adalah saudara dan haram darahnya untuk saling menyakiti. . .

    Siapa lagi . . .kalau bukan ulah makhluk yg bergelar SYETAN. Setan yg menjadikan indah pada pandangan manusia segala perbuatan yg buruk dan keji,
    setan yg menjadikan yg haram tampak halal,,
    setan yg menjadikan buruk tampak baik dan baik tampak buruk,
    setan yg selalu membisiki dalam hati manusia apa apa yg ia senangi . . .berupa harta benda, tahta, perhiasan, emas, wanita, kemewahan dan segala gemerlapnya dunia sehingga kebanyakan manusia terjerumus dalam kesesatan. . .. .yg sebenarnya itu semua tak lebih dari sekedar tipuan. Tak lebih dari kesenangan kesenangan yg sesaat. . .dan berujung penyesalan yg kekal abadi, yg akan dibawa sampai mati, ,,belum lagi bagaimana ketika kita ditanya tentang semua itu,,,mau mengelak, mau menyesal? mau minta supaya dikembalikan ke dunia untuk beramal? Telat. . .tak ada gunanya penyesalan dihari itu.

    BalasHapus
  5. Nama : Yusuf Setya Nugroho
    NIM : A310110055

    Kenapa islam melarang pacaran? Ada seseorang yang mengatakan bahwa pacaran itu penting, ibarat kita membeli sebuah kucing yang ada didalam karung, jadi kita mana tahu isinya, kalau kita tidak melihatnya, seperti halnya orang bagaimana kita akan mengetahui sifat seseorang bila tidak mengenal lebih dalam,
    Apabila sudah selesaai, mereka saling memuja disaat cinta, segala yg burukpun tampak baik, selepasnya. . Mereka saling mencaci saat benci, segala yg baik tampaklah buruk, dan berujung saling fitnah dan bermusuhan. . .putus sudah silaturahim diantara mereka. . .
    Bukankah Ukhti sudah tahu, bahwa sesama muslim adalah saudara dan haram darahnya untuk saling menyakiti.
    Peran utama disini adalah SHAITON. Setan yg menjadikan indah pada pandangan manusia segala perbuatan yg buruk dan keji,
    setan yg menjadikan yg haram tampak halal,
    setan yg menjadikan buruk tampak baik dan baik tampak buruk,
    setan yg selalu membisiki dalam hati manusia apa apa yg ia senangi, berupa harta benda, tahta, perhiasan, emas, wanita, kemewahan dan segala gemerlapnya dunia sehingga kebanyakan manusia terjerumus dalam kesesatan, yg sebenarnya itu semua tak lebih dari sekedar tipuan. Tak lebih dari kesenangan kesenangan yg sesaat, dan berujung penyesalan yg kekal abadi, yg akan dibawa sampai mati, belum lagi bagaimana ketika kita ditanya tentang semua itu, apakah kita akan mengelak? Tentu semua itu telah terlambat. Semua hal tersebut tentu saja setan akan terus berperan aktif. Syetan baru akan meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam dosa atau maksiat dan menjadi temannya ketika di neraka.
    Taukah bahwa yang berperan banyak dalam berpacaran merupakan kaum hawa, apabila kalian mau belajar, sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi, dalam hadist telah di jelaskan ”janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad).
    Dalam sebuah hadist juga dijelaskan bagi kaum laki-laki, islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba simak hadits ini “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”(HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir)
    Alangkah baiknya jika hubungan itu dimulai dari pernikahan sekalian, selain mendapatkan pahala bahkan merupakan anjuran islam, nikmat bukan?

    BalasHapus
  6. Nama : Prisma Anggriawan
    NIM : A310110019
    Kelas : A
    HUKUM PACARAN
    Kenapa islam melarang pacaran??.. Dapat kita lihat dari kisah bunga, ia mengatakan bahwa berpacaran akan lebih banyak belajar dan tau, tanpa pacaran ibarat membeli kucing dalam karung. Berdasarkan fakta yang ada, sebenarnya yang banyak menjadi korban keganasan dari pacaran ini?? Wanita bukan..??. Pacaran.. memang awalnya hanya bertemu, ngobrol bareng, bersendau gurau, ketawa-ketiwi, saling memandang, dilanjutkan bergandengan tangan, saling berbagi kasih sayang, lalu setelah itu??.. atau mungkin ukhti ingin berdalih “ Cuma buat penyemangat kok...nggak neko-neko”. Apakah ukhti yakin bisa menjaga diri drai bisikan syetan yang selalu menyeru pada kesesatan, kemungkaran??. Mereka saling memuja disaat cinta, segala yang burukpun tampak baik, selepasnya.. mereka saling mencaci saat benci, segala yang baik tampaklah buruk,dan berujung fitnah dan permusuhan.. putus sudah silaturahim mereka. Bukankah ukhti tau, bahwa sesama muslim adalah saudara dan haram darahnya untuk saling menyakiti.
    Siapa lagi..kalau buakan ulah makhlik yang bergelar SYETAN. Setan yang menjadikan indah pada pandangan manusia segala pandangan yang buruk dankeji, setan yang menjadikan yang haram tampak halal, setan yang menjadikan buruk tampak baik, dan baik tampak buruk. Setan yang selalu membisiki dalam hati manusia apa-apa yang disenangi, berupa harta, benda, tahta, perhiasan, emas, wanita kemewahan dan segala gemerlapnya dunia sehingga kebenyakan manusia terjerumus dalam kesesatan yang sebenarnya itu semua tak lebih dari sekedar tipuan. Tak lebih dari kesenangan-kesenangan sesaat dan berujung penyesalan yang kekal abadi yang akan dibawa sampai mati.
    Ukhti andai saja kalian mengerti dan mau belajar.. Sungguh wanita yang muslimah mempuyai kedudukan yang tinggi dan mulia di dalam islam. Lihat hadist ini : “ janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seeorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad). Untuk kaum laki-lakipun islam melarang mereka untuk menyentuh wanita yang bukan mahramnya. Coba simak hadist ini : “sungguh jika kepala salah seorang ditusuk dengan besi yang panas lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani, dalam mu’jamul kabir).
    Nah.. jelas bukan mengapa islam melarang pacaran..???.. Bila memang seorang laki-laki serius ingin menjalin hubungan dengan seorang wanita atau sebaliknya, maka islam telah menyediakan sarananya, yaitu ta’aruf (berkenalan), kitbah(meminang), dan menikah, yang kesemua itu dicover dalam agama yang sempurna ini, ISLAM. Apabila dirasa sudah mantab dan yakin akan pilihannya maka kuatkan tekad dan bismilah..MENIKAH.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. NAMA: SAFA'ATUL LUBIS
    NIM : A310110029
    KELAS : IIA

    Pacaran menurut saya boleh-boleh saja asalkan dengan syarat kita sudah menikahi lawan jenis kita, tetapi jika belum maka dalam pacaran banyak hal yang membuat kita tergoda oleh setan yang membuat haram hukumnya, seperti :
    Memandang Lawan Jenis yang Bukan Mahram Saling memandang antara satu dengan yang lainnya sudah menjadi perkara yang lumrah bagi dua insan yang dimabuk cinta. Sementara memandang lawan jenis bisa membangkitkan syahwat apalagi bila sang wanita berpakaian ketat yang menampakkan lekuk- lekuk tubuhnya. Oleh karena itu "bohong" bila seorang laki-laki tidak tergiur dengan penampilan wanita yang menampakkan lekuk- lekuk tubuhnya, apa lagi sang wanita tergila-gila kepadanya dan tiap hari berada di sisinya

    BalasHapus
  9. NAMA : ADISTYA
    NIM : A310110013
    KELAS : IIA

    kembali ke masing-masing individu. Saya yakin hanya mereka sendiri yang bisa menjawabnya karena bagaimana cara mereka berpacaran, tidak ada yang tahu. Apa saja yang mereka lakukan? Kita tidak tahu. Apakah mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama? Kita juga tidak tahu. Hanya mereka sendiri yang tahu. Jadi, susah juga untuk menjawab hukum berpacaran dalam Islam.

    Kita tidak bisa langsung menjawab hukumnya halal, haram, makruh, atau yang lain. Tetap ada variabel-variabel yang harus dipertimbangkan. Definisi pacaran sendiri pun tidak ada standar bakunya. Coba kita tanya ke beberapa orang tentang definisi pacaran, pasti jawabannya berbeda-beda. Definisi pacaran ternyata relatif, tergantung masing-masing orang. Jadi jawaban halal atau haramnya berpacaran juga tergantung masing-masing orang.

    BalasHapus